r e a c h o u t
November 3, 2022Penghitung Orang

Memahami Teknologi di Balik Penghitung Pengunjung

Sistem penghitungan pengunjung mengandalkan berbagai teknologi untuk mendeteksi dan menghitung pergerakan orang. Teknologi ini memungkinkan kita untuk menghitung jumlah orang dengan akurat dan efisien di berbagai tempat, mulai dari toko rite, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, museum, perpustakaan, event/acara hingga stadion olahraga.

Sistem penghitung pengunjung merupakan aset berharga bagi setiap bisnis, terutama dalam era digital saat ini. Dengan data akurat mengenai jumlah pengunjung, pola kunjungan, dan durasi kunjungan, bisnis dapat mengoptimalkan berbagai aspek operasional.

Mulai dari penempatan produk yang strategis, penjadwalan staf yang efisien, hingga pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif. Data ini memungkinkan bisnis untuk memahami perilaku konsumen dengan lebih baik, sehingga dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih personal dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Selain itu, sistem ini juga membantu bisnis dalam mengukur kinerja dan mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran. Singkatnya, sistem penghitung pengunjung adalah kunci untuk membuat keputusan bisnis yang lebih data-driven dan meningkatkan profitabilitas.


Teknologi di Balik Penghitung Pengunjung

Sistem penghitungan pengunjung telah menjadi alat yang tak terpisahkan bagi berbagai bisnis untuk memahami perilaku pelanggan dan mengoptimalkan operasional. Di balik kemudahan penggunaannya, terdapat teknologi canggih yang bekerja secara harmonis untuk memberikan data yang akurat dan bernilai.

Sistem ini secara garis besar menggabungkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mengumpulkan dan menganalisis data pergerakan orang. Perangkat keras bertindak sebagai “mata” yang menangkap data, sementara perangkat lunak berperan sebagai “otak” yang memproses dan menginterpretasikan data tersebut.

Berikut adalah beberapa teknologi utama yang sering digunakan dalam sistem penghitungan pengunjung:

Kamera Thermal

Kamera thermal bekerja dengan mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan oleh benda-benda, termasuk tubuh manusia. Radiasi inframerah ini tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi dapat ditangkap oleh sensor khusus pada kamera thermal.

Kamera thermal akan menangkap gambar yang menunjukkan perbedaan suhu antara objek dan latar belakang. Tubuh manusia akan terlihat sebagai titik panas yang berbeda dengan suhu lingkungan.

Gambar thermal yang diperoleh akan diproses untuk mengidentifikasi area-area yang memiliki suhu yang lebih tinggi dari lingkungan sekitar. Area-area ini kemungkinan besar merupakan objek yang ingin dideteksi, dalam hal ini adalah manusia.

Setelah objek terdeteksi, sistem akan melacak pergerakan objek tersebut dari satu frame ke frame berikutnya. Algoritma pelacakan akan menganalisis perubahan posisi dan bentuk objek dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa objek yang sama sedang dilacak.

Sistem akan menghitung jumlah objek yang melintasi garis batas yang telah ditentukan sebelumnya.

Kamera thermal dapat mendeteksi orang dengan akurat, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang buruk atau berkabut. Kamera thermal tidak bergantung pada cahaya tampak, sehingga dapat beroperasi dengan baik dalam kondisi gelap total.

Kamera CCTV

Sistem penghitung pengunjung yang menggunakan kamera video bekerja dengan mengolah gambar dari kamera untuk mendeteksi dan menghitung jumlah orang yang melintas di area tertentu. Prosesnya melibatkan beberapa tahap.

    Kamera CCTV secara terus-menerus akan merekam video dari area yang ingin dipantau. Video ini kemudian dipecah menjadi frame-frame gambar individu. Gambar yang diperoleh dari kamera seringkali memiliki kualitas yang kurang optimal akibat pencahayaan yang tidak merata, noise, atau objek yang menghalangi.

    Setelah gambar-gambar diambil oleh kamera CCTV, tahap selanjutnya adalah mengolah gambar-gambar tersebut agar kualitasnya meningkat dan siap untuk dianalisis. Proses pengolahan gambar ini biasanya dilakukan di server atau komputer yang terpisah dari kamera CCTV. Hal ini dilakukan karena proses pengolahan gambar membutuhkan daya komputasi yang cukup besar, dan jika dilakukan secara real-time pada kamera, dapat mengurangi kinerja kamera itu sendiri.

      Tidak semua kamera CCTV dapat digunakan untuk menghitung pengunjung. Kamera CCTV yang dapat menghitung pengunjung menggunakan algoritma khusus untuk mengenali objek dalam gambar, khususnya manusia. Beberapa algoritma yang populer adalah Haar Cascades, HOG (Histogram of Oriented Gradients), dan deep learning (misalnya, YOLO, SSD).

      Algoritma deteksi objek perlu dilatih dengan menggunakan dataset gambar yang besar dan bervariasi agar dapat mengenali manusia dengan akurasi yang tinggi. Setelah objek terdeteksi, algoritma pelacakan akan mengikuti pergerakan objek dari satu frame ke frame berikutnya.

      Ada berbagai metode pelacakan, seperti metode berbasis fitur (misalnya, KLT) atau metode berbasis pembelajaran mendalam.

      Area di mana orang akan dihitung ditentukan secara manual atau otomatis. Sistem akan menghitung jumlah objek yang melintasi garis batas area hitungan. Algoritma akan memastikan bahwa setiap objek hanya dihitung satu kali.

      Data pengunjung yang dapat dikumpulkan adalah jumlah orang yang masuk, jumlah orang yang keluar, waktu rata-rata kunjungan, kepadatan pengunjung, dan lain-lain.Data yang diperoleh dapat disajikan dalam bentuk grafik, laporan, atau dashboard untuk memudahkan analisis.

      Kamera 3D

      Alat Penghitung Pengunjung Xovis PC3SE
      Xovis-PC3SE

      Sistem penghitung pengunjung yang menggunakan kamera 3D memberikan tingkat akurasi dan detail yang lebih tinggi dibandingkan dengan kamera konvensional. Kamera 3D mampu menangkap informasi kedalaman objek dalam sebuah gambar, sehingga dapat menghasilkan model 3D dari lingkungan sekitar.

      Kamera 3D akan memindai area yang ingin dipantau dan menghasilkan model 3D dari lingkungan tersebut. Model ini mencakup informasi mengenai bentuk, ukuran, dan posisi objek-objek di dalam area tersebut.

      Beberapa teknologi yang umum digunakan untuk membuat model 3D adalah Structured Light, Time of Flight (ToF), dan Stereo Vision.

      Algoritma yang tertanam di dalam kamera/sensor akan menganalisis model 3D untuk mendeteksi objek-objek yang berbentuk manusia. Algoritma ini akan mencari ciri-ciri khas manusia seperti bentuk tubuh, anggota badan, dan pergerakan.

      Pelacakan 3D memungkinkan sistem untuk mengikuti pergerakan manusia dengan lebih akurat, bahkan dalam kondisi yang kompleks seperti kerumunan atau objek yang sebagian terhalang. Sistem akan menghitung jumlah objek manusia yang masuk dan keluar dari area yang ditentukan, menentukan tingkat kepadatan di suatu area.

      Kamera 3D menawarkan solusi yang sangat canggih untuk sistem people counting. Dengan kemampuannya dalam menghasilkan model 3D yang akurat, kamera 3D memungkinkan sistem untuk melakukan analisis yang lebih mendalam dan memberikan informasi yang lebih bernilai.

      Kamera 3D yang sudah dilengkapi dengan Artificial Intellegent (AI) dapat digunakan untuk mendeteksi jenis kelamin pengunjung, tinggi badan, stroller, sepeda, shopping cart. Sehingga membuat data yang terkumpul lebih kompleks.

      FiturKamera ThermalKamera CCTVKamera 3D
      TeknologiInframerahVideo3D Stereo Vision
      AkurasiTinggi, terutama dalam kondisi gelapTergantung kondisi pencahayaanTinggi, terutama dalam kerumunan
      Dapat Menyimpan VideoTidakYaTidak

      Sensor Inframerah

      Ingin tahu jumlah pengunjung Anda secara real-time?

      Sistem people counting kami adalah solusinya! Dapatkan data akurat untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

      Penghitung pengunjung yang paling sederhana biasanya menggunakan sinar inframerah yang dipancarkan secara horizontal melintasi pintu masuk. Sinar ini mirip seperti penghalang tak terlihat. Ketika seseorang melewati sinar ini, “penghalang” tersebut terputus dan sistem mencatatnya sebagai satu orang yang lewat.

      Sistem ini biasanya dilengkapi dengan layar LCD kecil di dekat pintu untuk menampilkan jumlah orang yang telah terhitung. Karena orang biasanya masuk dan keluar melalui pintu yang sama, maka jumlah total yang terhitung tidak dapat dianggap sebagai data pengunjung masuk atau keluar saja.

      Cara kerja penghitung pengunjung ini cukup sederhana: Sinar inframerah yang dipancarkan akan mengenai sebuah penerima atau reflektor yang dipasang di sisi berlawanan dari pintu. Jarak antara pemancar dan penerima biasanya berkisar antara 2,5 hingga 6 meter. Kekurangan utama alat penghitung pengunjung tipe ini yaitu tingkat akurasinya yang rendah. Akurasi penghitungannya hanya sekitar 60% hingga 80%.

          Sensor Wi-Fi

          Sistem ini memanfaatkan sinyal WiFi yang ada di sekitar kita untuk mendeteksi keberadaan dan pergerakan perangkat yang memiliki kemampuan WiFi, seperti smartphone atau laptop. Dengan melacak perubahan pada sinyal WiFi, sistem ini dapat memperkirakan jumlah orang yang berada di suatu area.

          Sistem ini memerlukan jaringan WiFi yang sudah ada di area yang ingin dipantau. Jaringan ini bisa berupa jaringan WiFi rumah, kantor, atau hotspot publik. Ketika ada perangkat dengan kemampuan WiFi yang masuk ke area tersebut, perangkat tersebut akan terhubung ke jaringan WiFi yang ada.

          Sensor WiFi akan mendeteksi adanya perangkat baru yang terhubung dan perubahan pada kekuatan sinyal WiFi. Sistem menggunakan algoritma khusus untuk menganalisis data yang diperoleh dari sensor WiFi.Algoritma ini akan mencoba untuk mengidentifikasi jumlah perangkat unik yang terhubung ke jaringan WiFi dan memperkirakan jumlah orang berdasarkan jumlah perangkat tersebut.

          Sistem ini memanfaatkan jaringan WiFi yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan perangkat tambahan seperti kamera atau sensor khusus.

          Akurasi sistem ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah perangkat WiFi yang terhubung, gangguan sinyal, dan desain ruangan. Meskipun sistem ini tidak melacak individu secara langsung, namun data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk melacak pergerakan perangkat, yang dapat dianggap sebagai pelanggaran privasi.

          Kesimpulan

          Teknologi people counting telah berkembang pesat dan menawarkan berbagai manfaat bagi bisnis dan organisasi. Dengan memilih teknologi yang tepat dan mengimplementasikannya dengan baik, Anda dapat memperoleh data yang berharga untuk meningkatkan kinerja dan pengambilan keputusan.

          Share

          Leave a Reply